- gue ga bakal tau tentang info super junior
- gue gak ngelanjutin super junior ff gue
Saturday 29 May 2010
Oh NO ~
Friday 28 May 2010
Super junior, global top-selling chart ranks the top 10, the only Asian singer!
|
Thursday 27 May 2010
It's Super Junior time *LOL*
Bonamana MV and Boom Boom Performance in 3D!
Wednesday 26 May 2010
Bonamana is the last Album?
Fan Meeting - Sapphire Blue Sea
Mission Impossible - Mission 5: Make The Evidence!
Mission Impossible - Mission 5: Make The Evidence!
"Oppaaaa ~" kataku sambil mengetuk-ngetuk pintu rumah Ryeowook oppa.
"aah, Annyeong Meg-.." sebelum Ryeowook oppa menyelesaikan kalimatnya, aku langsung memeluknya. Aku sangaaat kangen dengan oppaku yang satu ini ><
"aah, Megu chaan. Ada apa sampai kau datang kerumah ku?" tanya Ryeowook oppa sambil mengelus-elus kepalaku.
"Oppa, aku butuh bantuanmu. Bisakah kau membuat sampel virus ini?" kataku sambil memperlihatkan data yang diberikan Heechul padaku.
"aah, virus ini? Lebih baik kau ikut ke lab ku Megu," kata Ryeowook oppa sambil menuntunku kearah lab nya.
Ryeowook oppa adalah salah satu ilmuwan di perusahaan kami. Umur kami hanya berselisih 3 tahun. Walaupun begitu, aku menganggap nya sebagai Oppa ku karna dialah satu-satunya yang terus memperhatikanku ketika aku kehilangan ayah dan ibuku.
"bisa kah kau membuat virus ini oppa?" tanyaku sambil melihat-lihat labnya yang penuh dengan bermacam-macam unsur yang sama sekali tidak kuketahui -,-
"kau dapat dari mana komposisi virus ini?" kta Ryeowook sambil melihat kertas itu dengan wajah yang kaget, sampai matanya yang sipit itu terlihat membesar >~<
Aku pun hanya memberikan kertas surat yang diberikan Kyuhyun padaku.
"apa ini?" kata Ryeowook oppa sambil melihat kertas yang kuberikan padanya.
"itu, alasan kenapa aku butuh bantuan oppa." kataku sambil tersenyum miris.
Melihatku, Ryeowook oppa akhirnya membuka kertas itu dan membacanya seksama. Entahlah apa yang dipikirkan sekarang olehnya. Akankah ia membantuku seperti Heechul atau ingin memusnahkannya seperti Oujo?
"mian Megu, aku tak bisa membantumu." katanya sambil melipat surat itu dan melepas kacamatanya.
"Kenapa oppa? Dia butuh bantuanku!" kataku tidak puas dengan jawaban Ryeowook oppa.
"dia itu MUSUH kita Megu! Teroris!" kata Ryeowook sambil menggebrak meja labnya dengat sangat keras. Aku mulai ketakutan. Tak pernah kulihat Ryeowook oppa semarah ini.
"tapi oppa, aku sayang Kyu.. Aku ingin membantunya. Aku percaya dengan semua yang ia katakan." kataku sambil menahan air mataku yang mulai turun.
"kau yakin dia tidak menjebakmu? Ini demi keselamatan kamu Megu! Aku ingin kau baik-baik saja." kata Ryeowook oppa sambil menatapku seakan ia mencari-cari jawaban dari pertanyaannya.
"aku berterima kasih padamu oppa karena sudah menjagaku semenjak ibu dan ayahku meninggal. Kaulah satu-satunya orang yang memperhatikanku. Tetapi, aku bukan anak kecil lagi oppa!" kataku berteriak padanya, kini aku membiarkan air mataku turun persatu-satu. Mendengar teriakanku, Ryeowook oppa langsung melepas pandangannya dari mataku.
"aah, aku tahu pasti akan datang saat-saat seperti ini."
"maksud oppa?" tanyaku kebingungan.
"saat kau akan meninggalkan ku Megu." katanya sambil tersenyum. Tapi, aku melihat raut sedih di mukanya.
"kau lebih memilih dia dibanding kan aku, kau tidak lagi mematuhi kata-kataku. Kau ingin bebas dari kami. Aku dan pamanmu." lanjut Ryeowook oppa.
"apa maksud oppa 'bebas dari kami'?" kataku bertambah bingung. Memangnya mereka mengurungku?
"tanyakan lah hal itu pada pamanmu." kini Ryeowook oppa hanya tersenyum misterius.
"baiklah, aku akan membuat sampel virus ini. Lagipula, setelah aku membuat sampel nya, apa yang akan kau lakukan?" lanjut Ryeowook oppa sambil menyiapkan alat-alat yang akan ia pakai.
"oppa lihat saja nanti. Yang pasti, aku akan membuat mereka melepaskan Kyu." kataku sambil beranjak keluar dari lab Ryeowook oppa.
"ohya, Megu, kembalilah kesini 5 hari lagi. Virus ini untukmu." katanya sambil tersenyum simpul padaku.
"gomawo oppa" kataku sambil memeluknya dan keluar dari tempat itu.
_____________
Aku pun masuk ke rumah dengan perlahan-lahan. Karna terlalu memikirkan cara menyelamatkan Kyuhyun, aku pulang terlalu malam. Kuharap paman Hangeng sudah terlelap ><
"Sedang mencoba kabur dari pamanmu?" aku hanya bisa menengok ke asal suara.
"ah, oujo. Maafkan aku." kataku sambil membungkukkan badanku. Jujur, aku sangat takut sama paman Hangeng. Dia memiliki sesuatu yang tak akan pernah kupunya, Kekuasaan.
"Kemana saja kau? Jangan bilang kau mencoba membantu Kyuhyun?" tanya paman Hangeng dengan sangat keras sambil memegang wajahku dan menatap mataku. Aku takut melihat sepasang mata itu.
"maaf oujo" kataku dengan lirih. Aku terlalu takut. Aku tak bisa berbuat apapun jika berhadapan dengan paman Hangeng.
PLAK!
Kurasakan pipiku memerah. Aku hanya mencoba melihat mata paman Hangeng. Matanya penuh amarah. Tetapi wajahnya terlihat sangat dingin. Aku hanya bisa memegang sebelah pipiku sambil menahan tangis. Apa salah jika aku ingin menolong Kyuhyun?
"sekarang kau bahkan berani melanggar peraturan ku. Kau kan juga sudah tahu siapa Kyuhyun." Paman Hangeng hanya menatapku dingin.
"KYUHYUN BUKAN SALAH SATU MEREKA!" teriakku. Aku sangat kesal dengan paman Hangeng. Aku yakin, dia pasti sudah mengetahui isi surat Kyuhyun tanpa ku beritahu. Tapi kenapa ia masih menilai Kyuhyun seperti itu?!
"Pergi kau ke kamarmu! Dan, jangan pernah kau coba-coba temui Kyuhyun! Kau tahu kan apa yang akan kulakukan jika kau melanggar?" kata paman Hangeng sambil membetulkan dasi yang masih terikat dilehernya.
Aku hanya melihatnya dengan penuh ketakutan. Aku benci padanya. Tapi aku juga benci pada diriku sendiri. Kenapa aku tak bisa mengatakan seluruh isi hatiku pada paman? Karna aku terlalu takut. Aku benci sisi pengecutku ini. Tetapi, apapun yang terjadi, aku harus tetap menjalankan rencana ini.
Maafkan aku Paman Hangeng ..
Tapi, bagaimanapun aku harus menyelesaikan misi ini! Harus!
To Be Continue ~
Sunday 23 May 2010
Mission Impossible - Mission 4: Search the Ingredients
"Hey, Megu. Tidak bisakah kau memanggilku dengan sopan seperti paman Hangeng?" katanya membukakan pintu rumahnya dengan muka masam.
"bisakah kau tidak membeda-bedakanku dengan pamanku? Dan, jangan kau sebut namanya dengan seenakmu." kataku sambil menerobos masuk kedalam rumahnya.
"dari pada kau memberikannya nama panggilan yang aneh? Apa itu? Oujo?" kata Heechul sambil berusaha mengingat - ingat sebutan ku untuk paman.
"bisakah kau bantu aku? Aku butuh info soal VHR." kataku tidak memedulikan pertanyaannya.
"hah? Tumben kau memikirkan perusahaan lain. Ada apa?" tanya Heechul kebingungan.
Heechul adalah salah satu hacker atau pencari informasi diperusahaan kami. Dia juga salah satu sahabatku. Kami seumuran, tetapi kepintarannya dalam hacking membuatnya menjadi salah satu dari anggota kami.
"ooh, jadi karna ini kamu butuh bantuanku." kata Heechul setelah ia membaca surat dari Kyuhyun yang kuberikan padanya.
"kenapa tidak minta bantuan paman Hangeng saja?" tanya Heechul kemudian.
"Kau ingin aku mati apa? Sudah tau oujo ingin memusnahkannya karna ia seorang teroris. kalau aku bilang ingin membantunya, kau tahukan apa yang terjadi padaku?" kataku sambil menggeleng-gelengkan kepalaku menyadari kebodohan sahabatku ini. Terkadang ia bisa menjadi sangat pintar, tetapi juga sangat bodoh.
"haha, maaf aku lupa. Jadi aku tidak boleh bilang paman Hangeng?" tanya Heechul lagi. Rasanya sekarang aku benar-benar ingin menjitak kepalanya.
"kau masih bertanya?" kataku sambil tersenyum dan mengambil ancang - ancang untuk mencekiknya.
"yeah, yeah. I know Megu. Ayo ikut ke ruanganku." kata Heechul sambil pergi kearah ruang kerjanya. Aku hanya mengikutinya dari belakang.
Ruang kerjanya terlihat seperti ruang kerja karyawan biasa. Aku bingung, bagaimana caranya dia meng-hack beratus-ratus situs dengan ruang kerja se-simpel ini?
Heechul hanya pergi kearah meja kerjanya dan membuka sebuah kotak musik di mejanya. Tiba - tiba dinding yang berada di sebelah kanan menghilang seperti hologram lalu mulai terlihat ruang kerja Heechul yang sesungguhnya.
"selamat datang diruang kerjakuuu ~" katanya dengan gaya seakan - akan ia memberikan kejutan sebuah rumah untukku dan berkata 'TADA ~' layaknya seorang badut -,-
Heechul langsung beranjak kesebuah layaryang sangat besar dengan banyak keyboard disana. Aku tidak mengerti bagaimana kerja seorang Hacker seperti Heechul. Yang pasti, aku hanya bisa menunggu hasilnya dan membantu Kyuhyun secepatnya.
"Megu, kau ingin aku mencari informasi tentang apa?" tanya Heechul berbalik kearahku.
"Proyek. Proyek yang sedang mereka kerjakan. Proyek itu belum pernah diberitakan dan masih dalam penelitian. Aku ingin kau mengambil semua data tentang proyek itu. Yang paling penting bahan-bahan yang digunakan."
"baiklaah, serahka padaku. Lebih baik kau menunggu di sofa itu sampai pekerjaan ku selesai." kata Heechul dan mulai mengotak - atik layar besarnya itu.
Akupun akhirnya duduk di sofa. Aku hanya terdiam disana memikirkan keadaan Kyuhyun. Apakah dia baik - baik saja? Aku ingin cepat cepat melihatnya lagi.
- 4 jam kemudian -
"MEGUUUUUUUUU ~" teriak Heechul tepat ditelingaku.
"HWAAA!Heechul!" kataku kesal. Aku hanya mengusap - usap kupingku. Takut kalau nantinya ada yang salah dengan kupingku.
"salahmu sendiri tertidur disini. Aku kan menyuruhmu untuk menungguku di sofa ini. Bukannya tidur di sofa ini." kata Heechul sambil tersenyum jail.
"aah, bodo. Bagaimana hasilnya? Kau membangunkanku dengan membawa sebuah hasilkan?" kataku sambil menunjuk kupingku yang sekarang berubah warna menjadi merah.
"haha, tentu saja. Ikut aku." katanya sambil menarik tanganku ke arah layar super besar itu.
"ini, ambillah." katanya sambil memberikan segepok kertas kepadaku.
"MWO?! Mengapa sebanyak ini?!" kataku keberatan membawa segepuk kertas itu.
"boong ding. Ini yang perlu kamu ambil." katanya sambil memberikan 5 lembar kertas padaku dan mengambil segepuk kertas yang tadi ia berikan padaku dan menaruhnya di sebuah meja.
"GOMAWOOOO HEECHUUUULEEEE ~ " kataku sambil memeluk Heechul.
"Heey Megu, kau ingin membuatku jatuh cinta padamu ya?" kata Heechul sambil tersenyum nakal.
"hehe ~ miaaaan. Lagipula kau tak mungkin menyukai ku kan?" kataku sambil melepas pelukanku dan mengecek kertas yang ia berikan.
"kau salah Megu." gumam Heechul.
"hah? aku tidak mendengarmu." kataku sambil melihat kearah nya. Aku tidak mendengar apa yang ia katakan.
"bukan apa-apa kok. Semoga berhasil ya menyelamatkan Kyuhyun." katanya sambil menggodaku.
"iya, iya. Tidak perlu kau bicara seperti itu aku sudah tau Heechul. Thanks ya ~ " akupun langsung pergi dari ruang kerjanya dan berlari ke tempat tujuanku yang selanjutnya.
"semoga kau tidak menyia-nyiakan perasaan ku Megu." gumam Heechul seketika Megu pergi.
"okeee, sekarang tinggal menyempurnakan bukti." kataku sambil pergi ke tempat yang kutuju selanjutnya. Yaitu tempat Ryeowook Oppa!
To Be Continued ~
Wednesday 19 May 2010
Mission Impossible - Mission 3: Save Him!
Mission Impossible - Mission 3: Save Him!
Ketika Kyuhyun menghilang dari hadapanku, aku langsung mengambil kertas yang ia sempat selipkan di telingaku sebelum ia menciumku >~<
Aku hanya menatap surat itu. Sepertinya seluruh pertanyaanku akan terjawab ketika aku membaca surat ini. Tapi, kenapa harus melewati surat? Tak bisakah dia memberitahukanku secara langsung? Apakah dia ingin memberikan pengakuan bahwa ia salah satu teroris kepadaku tapi ia takut? Daripada aku memikirkan semua itu tanpa jawaban yang pasti, akhirnya perlahan-lahan aku buka surat itu.
Megu, sebelumnya aku minta maaf karna tidak bisa memberitahumu secara langsung. Dan, maafkan aku karena sudah membuat mu menangis..
Aku tak bisa lagi berbicara leluasa denganmu karena ada mereka yang memperhatikan seluruh gerak-gerikku. Mereka adalah ‘Virus Healer Research’ atau kau bisa menyebut mereka VHR. Engkau tahukan pekerjaan ayahku? Ayahku adalah seorang ilmuwan. Ayahku bersahabat dengan pendiri VHR, Park Jung-soo. Kau bisa memanggilnya Leeteuk. Sekarang mereka sedang melakukan proyek virus bernama GINX. Menurut Leeteuk, Virus GINX adalah salah satu virus yaang dapat menyembuhkan penyakit yang sampai sekarang tidak ditemukan obatnya, HIV. Virus itu berwujud sebuah gas yang apabila di hirup oleh penderita HIV, penyakitnya perlahan-lahan akan sembuh. Makanya, ayahku menyetujui proyek pembuatan virus itu.
Dan, untuk membuat virus itu, kami membutuhkan data komposisi obat yang diproduksi oleh perusahaan pamanmu. Tapi, kemarin aku mendengar pembicaraan Leeteuk dengan asistennya.
Ternyata GINX bukanlah sebuah obat! Melainkan sebuah virus yang dapat membunuh manusia dengan menghabiskan darah mereka. Virus ini tidak bisa menyembuhkan penyakit HIV, melainkan hanya mengurangi gejala terjadinya. Setelah 2-5 hari, orang yang mengidap penyakit itu akan mati kehabisan darah! Dan yang lebih parah, apabila virus ini dihirup oleh orang yang tidak mengidap penyakit HIV, mereka akan mati seketika karna kehabisan darah!
Makanya, diperusahaan sebelumnya banyak orang yang kehabisan darah padahal kami tidak membunuh mereka! Sepertinya ada yang diam-diam melepas virus itu ketika kami sudah pergi.
Aku sendiri tidak tahu apa motif mereka melakukann hal ini, tetapi sepertinya ayahku belum menyadari efek samping dari virus ini! Kumohon Megu bantu aku! Saranghae, Megu.
-Kyuhyun-
Aku hanya bisa menatap kertas itu dengan air mata mengenang di pelupuk mataku. Aku tak tahu bahwa Kyuhyun sedang dalam kesulitan. Yang kupikirkan hanya perasaanku. Aku bahkan menuduhnya sembarangan tanpa tahu kebenaran yang sesungguhnya. Aku hanya melipat kertas itu dan menghapus air mataku. Ya, aku tahu seseorang yang dapat membantuku. Akupun berdiri dari tanah dan pergi ke tempat tujuanku selanjutnya. Aku harus pergi ke tempat Heechul. Hanya dia yang bisa membantuku.
Wait for me Kyu, because I love you,
I will save you. I promise.
To Be Continue
Tuesday 18 May 2010
정신 오빠들! ♥ Chayooo Oppadeul!
Monday 17 May 2010
Mission Impossible - Mission 2: Tell Me Your Reason
Mission Impossible - Mission 2: Tell Me Your Reason
Hari ini Kyuhyun tidak masuk sekolah. Kejadian kemarin masih membuatku shock. Karna kemarin aku membiarkan mereka kabur, aku dimarahi Paman (oujo) habis-habisan. Tapi aku tak peduli. Aku hanya bisa diam seribu bahasa. Aku tak percaya bahwa Kyuhyun yang kukenal semenjak aku kecil adalah salah satu komplotan teroris di Seoul.
"Megu, tumben kau tidak bersama Kyu. Kemana dia?" tanya Erim, sahabat sebangku ku. Hanya Erim yang tahu tentang rahasia perusahaanku. Ia juga tahu bahwa aku salah satu anjing penjaga disana.
"Nee, Erim, aku juga tidak tahu ia dimana." kataku sambil tersenyum miris. Perlukah aku memberi tahu Erim tentang kejadian kemarin?
"Kau sedang bertengkar dengannya? Ada apa Megu? Tumben sekali kalian bertengkar." Kini Erim menatapku dengan serius. Seakan-akan ia bisa menembus pikiranku. Entah mengapa, melihat tatapan Erim, bibirku bergerak dengan sendirinya.
"Aah, Erim sebenarnya Kyu-.."
BRAK!
Tiba-tiba pintu kelasku dibuka dengan sangat kasar. Orang yang membuka pintu itu langsung menutup mulutkyu dengan tangannya dari belakang.
"Ah! Kyu!" teriak Erim. Ia menatap Kyu dengan tatapan bingung.
Mendengar nama Kyuhyun disebut, aku mendongakkan kepalaku. Kulihat wajah Kyuhyun penuh dengan keringat. Ia memakai t-shirt warna kuning dengan hoodie berwarna hijau muda. Ia juga memakai blue jeans. Untuk apa Kyu datang ke sekolah? Dengan memakai pakaian seperti ini pula?
"Hey, Erim. Aku pinjam Megu dulu ya?" tanya Kyuhyun sambil tersenyum misterius dan menyeretku keluar. Entah mengapa tatapan Kyuhyun seperti berkata, 'jangan pernah mengganggunya lagi!'. Tapi, apa mungkin perasaan ku saja ya?
"Hmm.. Intresting.." Erim hanya tersenyum misterius lalu pergi meninggalkan kelas setelah kami pergi terlebih dahulu dari kelas.
___________________
"Kyu! Lepaskan aku!" kataku sambil mencoba melepaskan genggaman tangannya. Tetapi ia terlalu kuat. Tidak ada gunanya aku meronta.
"Kyu!"
"..."
"Kyu!"
"..." tetap tidak ada jawaban dari Kyuhyun. Ia tetap berjalan kearah taman belakang sambil membelakangiku, Didiamkan seperti itu membuat emosiku meluap-luap.
"CHO KYUHYUN!" bentakku padanya dengan sangat kencang. Untungnya sekarang sudah jam masuk. Jadi tidak ada siapa-siapa ditaman Kurasakan tubuh Kyuhyun tersentak seakan ia kaget mendengar ucapanku. Akhirnya ia menghentikan langkahnya. Tetapi, ia tetap membelakangiku dan menggenggam tanganku dengan erat, seakan ia tidak ingin melepaskanku.
Satu persatu, tetes air mataku pun mulai turun, aku tidak tahu harus berkata apa lagi. Pikiran ku kosong, hatiku sangat sakit.
"Kyu, tolong dengarkan aku." kataku sambil terisak. Kulihat Kyuhyun menganggukkan kepalanya. Aku pun mulai mengambil nafas yang dalam. Kurasa aku sudah siap untuk mendengar segala jawaban darinya.
"Kenapa Kyu? Kenapa kau melakukan ini ? Siapakah kau sebenarnya? Bernahkan yang kemarin kulihat engkau Kyuhyun? benarkah?" akupun mulai menghujamnya dengan pertanyaan bertubi-tubi. Kyuhun tetap diam. Aku tak tahu lagi harus bagaimana. Aku tak tahu lagi bagaimana caranya agar ia melihatku lagi.,
"Kyuhyun, kumohon jawab pertanyaanku. Aku tak tahu harus berkata apa lagi. Aku merindukanmu Kyuhyun. Aku hanya ingin kita seprti dulu. Akuu.. Aku tak mampu membunuhmu Kyuhyun.." kini air mataku turun dengan sangat deras. Ya, aku sangat merindukannya. Aku sangat menyayanginya lebih dari apapun. Aku tak mungkin membunuhnya. Aku, tak bisa membunuhnya.
Tiba-tiba, Kyuhyun membalikkan badannya, lalu ia menarik tanganku membuatku jatuh kepelukannya.
"K-.. Kyuhyun.." kataku terbayta-bata. Kyuhyun hanya mengeratkan pelukannya.
"Saranghae, Megu." terdengar bisikannya di telingaku.
"MWO?! Apa maksudmu Kyu?" tanyaku kebingungan.
Sedetik kemudian, bibirku sudah bertemu dengan bibirnya. Aku bisa merasakan kehangatan dari bibirnya. Aku ingin menolak, tapi aku tak bisa. Seakan bibirku selalu menginginkan kehangatan bibirnya.
"Mian Megu.. Mian.." katanya sambil memelukku. Aku hanya bisa diam. Aku tak tahu harus berkata apa.
"A.. Apa maksudmu Kyu?" kataku memberanikan diri untuk berbicara dengannya.
Kyuhyun hanya membelai rambutku lalu ia berbisik tepat di telingaku.
"Tolong aku, Megu." katanya lalu pergi dari hadapanku lagi. Aku hanya bisa terdiam melihat kepergiannya.
Tolong? Apa maksudmu Kyuhyun?
Kumohon Kyu, tell me your reason..
To Be Continue..